Mengomentari sebuah hasil karya sastra dan menghubungkanya dengan kehidupan Manusia.
Pada kesempatan kali ini saya akan mengomentari sebuah karya sastra yang menurut saya cukup penting dan harus tetap axis dan bertahan sampai kapanpun, karena karya sastra jenis ini adalah karya sastra yang sangat mendidik dan bisa mengubah kepribadian seseorang menjadi lebih baik, dikarenakan banyak mengandung nilai positif di dalamnya.
Tepatnya karya sastra yang saya bicarakan diatas itu adalah PUISI. Puisi adalah bentuk ekspresi pengalaman empirik atau batin seseorang dengan bahasa bahsa yang indah, perumpamaan dan kiasan. Puisi juga merupakan cara penyampaian tak langsung dari seseorang terhadap suatu hal yang dirasa menggelitik naluri estetika.
Dan kali ini saya akan mengomentari sebuah puisi yang sangat menyetuh bagi saya dan cukup membuat saya untuk lebih menyayangi dan menghargai seseorang. Puisi yang saya maksud adalah sebuah puisi karya Dharmawijaya. Sebelum saya membicarakan puisi ini. Sebaiknya anda baca dulu puisi ini dengan seksama dan penghayatan agar anda dapat merasakan makna yang terpandam dalam puisi ini. Oke tidak usah belama-lama mari kita lihat puisiinnya seperti apa, ini dia :
Sajak segalanya Padamu Ibunda
Masa silam yang terpendam
Di suram matamu
Merantai badai beban dan waktu
Kutahu
Kau masih berupaya mempertahankanku
Meniduri hamparan duka.
Masa kini yang terukir
di senyum ramahmu
mendepani gemetar siang gelisah malam
kutahu
kau adalah ladang segala kesabaran
tegak teguh merinbunipohon ketabahan.
Masa depan yang terpancar
Di nyala dadamu
Kutahu
Kau tak rela daun-daun harapan
Gugur luluh menampar genggaman.
(Dharmawijaya, Dewan sastera, oktober, 1979)
Setelah anda membacanya apa reaksi hati anda, jika hati anda merasa tersentuh, berarti anda termasuk orang yang sangat menghargai kehadiran sosok ibu dalam kehidupan anda. Menurut saya puisi ini mempunyai makna yang sangat dalam. Pesan yang terkandung dalam puisi ini menceritakan perjuangan seorang ibu untuk anaknya, penyair melukiskan gambaran perjuangan seorang ibu demi harapan yang kecil di masa depan. puisi ini juga mengingatkan kita betapa menderitanya seorang ibu unntuk memperjuangkan kehidupan kita sebagai anak, juga mengingatkan kita bahwa Ibu adalah manusia pertama yang kali kita lihat dan kita kenal di dunia ini, Ibu adalah orang yang akan menangis bila melihat kita menangis. Puisi ini mengajarkan kita untuk bisa menghormati dan menghargai ibu sebagai orang yang paling penting dalam kehidupan kita. Bahkan nabi Muhammad pun menjelaskan bahwa derajad Ibu 3 kali lipat lebih bersar di banding ayah.
Dari puisi ini jelas kita bisa simpulkan betapa pentingnya sosok Ibu dalam kehidupan kita, tanpa ibu kita tidak akan bisa melihat dan merasakan dunia ini, tanpa ibu kita akan buta. Saya adalah orang yang sangat mengahargai kehadiran Ibu dan menyayangi Ibu, bagaimana dengan anda ? apakah anda akan menyianyiakan waktu anda dengan Ibu anda ? sebaiknya kita sebagai anak , membahagiakan Ibu kita sebelum terlambat dan jangan pernah mengecewakanya. Saya rasa cukup sampai disini, saya ucapkan terimakasih untuk menyempatkanmembaca artikel ini.
Sumber :
http://www.anneahira.com/puisi/puisi-ibu.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar